BANDUNG, https://itb.ac.id/ – Tim Gading Ganesa ITB berhasil memenangkan Juara 2 Kategori Pemborosan Minimal dan Juara 3 Kinerja Total dalam Kompetisi Konstruksi Ramping (K2R) 4.0 yang diselenggarakan pada 5 Oktober 2019 di gedung CRCS ITB. Lomba ini diselenggarakan oleh Kementerian PUPR yang bekerjasama dengan Kelompok Keahlian Manajemen dan Rekayasa Konstruksi FTSL ITB.
Dalam perlombaan ini, para peserta diminta untuk melakukan simulasi pengerjaan konstruksi dengan metode Collaborative Pull Planning. Satu tim terdiri atas satu orang kontraktor utama dan enam orang sub kontraktor. “Jadi ketika simulasi itu yang berperan sebagai sub kontraktor menyusun jadwal pekerjaan sesuai dengan kemampuannya. Waktu simulasinya 1 menit setara dengan 1 minggu kerja. Kita itu pas lomba menyusun lego sesuai warna masing-masing sub kontraktor dan sesuai shop drawingnya,” ujar Danny Wibowo salah satu anggota Tim Gading Ganesa.
Lean construction mulai dikenal oleh kontraktor kontraktor di Indonesia dan penerapannya di beberapa proyek. Menurut Danny, lomba seperti ini menyimulasikan bagaimana lean construction dilaksanakan. “Jadi salah satu alasan kami ikut lomba ini adalah agar kami lebih tahu bagaimana sebenarnya lean construction itu, dan juga mengingat ini adalah event yang cukup bergengsi dengan skala nasional,” ucap Danny.
Tim Gading Ganesa beranggotakan mahasiswa pascasarjana dan sarjana Program Studi Teknik Sipil ITB yaitu Risky Christofel Wuwungan sebagai ketua tim, Glenn Yoldy Dave Pangau, Eko Parayogo Goenfi, Alfredo Kosasih, Pierro Luis Winata, Danny Wibowo, dan Andre Putra Sunarya.
Dalam perlombaan ini Tim Gading Ganesa mengimplementasikan konsep lean construction dengan metode collaborative pull planning. Konsep lean construction adalah setiap proyek harus memiliki waste seminimal mungkin. Metode CPM untuk menanyakan kemampuan dari setiap pelaku konstruksi dalam melaksanakan tugasnya.
Menurut Pierro, salah satu anggota tim Gading Ganesa, mengatakan bahwa sebagai persiapan untuk mengikuti lomba, mereka sudah melakukan latihan-latihan dengan metode yang diturunkan dari konsep di atas. Dalam setiap latihan, mereka selalu mencoba untuk melaksanakan berbagai jenis konstruksi seperti jembatan, bangunan, dan bendungan dengan menerapkan konsep lean construction dan CPM. “Oleh sebab itu, ketika lomba, kami juga sudah cukup terbiasa dengan metode yang dibawakan oleh lomba kali ini dan satu frame,” sambungnya.
Berkat ide yang mereka bawakan akhirnya Tim Gading Ganesa berhasil memenangkan juara 2 kategori pemborosan minimal dan juara 3 kinerja total. “Setelah menang pastinya senang, karena ini hasil terbaik yang bisa kami perbuat. Tapi tentu perlu dievaluasi agar tahun depan tim K2R dari ITB bisa lebih baik dari yang sekarang,” tambah Ekogoenfi, anggota tim lainnya.
Sementara itu, bagi Alfredokosasih, mengatakan bahwa perlombaan ini mengajarkan mereka untuk bisa mengontrol emosi agar pekerjaan yang dilakukan tetap sesuai dengan plan dan tidak ada pengaruh emosional. Karena selama lomba, kendala terbesar yang mereka alami adalah melawan waktu dan juga kontrol emosi. “Tapi kami berusaha memberikan terbaik versi kami,” katanya.
Dalam mengikuti perlombaan ini, sebagai mahasiswa teknik sipil mereka menerapkan ilmu yang mereka dapatkan selama masa perkuliahan. “Dalam perlombaan ini, kami diberi kesempatan untuk melakukan simulasi terkait teori-teori dan filosofi dalam merencanakan suatu proyek. Selain itu, kami juga jadi mengetahui bahwa terdapat ilmu komunikasi yang sangat berguna dalam menyampaikan ide dan kondisi yang dihadapi oleh masing-masing sub konstruksi,” jelas Pierro menambahkan.
Tim Gading Ganesa berharap semoga kedepannya lomba seperti ini terus diadakan dan disosialisasikan agar peminatnya semakin banyak. Sebab, lewat lomba tersebut banyak ilmu dan pengalaman yang telah mereka dapatkan yang tentu saja sangat bermanfaat. “Karena kami belum berhasil meraih juara 1 tahun ini semoga di tahun berikutnya, ITB bisa membawa pulang juara satu,” sambungnya.
Reporter: Elisabeth Sirumapea (Manajemen 2020)